Friday, June 21, 2013

Konsep ta'lim dalam QS Al Baqarah ayat 31-32

 Tafsir Al –Qur’an Surah Al Baqarah ayat 31-3
 ( Konsep Ta’lim)

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ
  صَادِقِينَ
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"


قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
"Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana"

 Ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda, misalnya fungsi api, fungsi angin, dan sebagainya. Dia juga dianugerahi potensi untuk berbahasa. System pengajaran bahasa kepada manusia (anak kecil) bukan dimulai dengan mengajarkan kata kerja, tetapi mengajarnya terlebih dahulu nama-nama. Ini papa, ini mama, itu mata, itu pena, dan sebagainya. Itullah sebagian makna yang dipahami oleh para ulama dari firman-Nya dia mengajar Adam nama-nama seluruhnya.

Ta'lim merupakan suatu kegiatan yang di dalamnya berisi kajian-kajian ilmu agama dan di dalamnya terdapat penyaji materi dan peserta. Ta'lim mempunyai beberapa makna antara lain :
a. Ta'lim adalah proses pemberitahuan sesuatu dengan berulang-ulang dan sering (intensitas) sehingga muta’alim (siswa) dapat maknanya serta berbekas di dalam dirinya (selalu diingat).
b. Ta'lim adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan murid dengan batasan-batasan adab tertentu, bersahabat dan bertahap.
c. Ta'lim merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru, tidak hanya sekedar penyampaian materi, melainkan juga dijelaskan isi, makna dan maksudnya agar murid menjadi paham dan terhindar dari kekeliruan, kesalahan dan kebodohan.

KONSEP AT TADRIS

KONSEP AT TADRIS

 
169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
 
 Tadris yaitu suatu konsep yang dilakukan berulang-ulang sampai ada bekasnya (hafal). Hal tersebutlah yang membedakan konsep tadris dengan konsep yang lain.

KONSEP TILAWAH , AT TA’LIM, DAN AT TAZKIYAH

1. Tilawah artinya memahami. Sedangkan qiraah artinya membaca. Jadi, tilawah berarti membaca tapi dengan memahami maksud dari apa yang dibaca. Sedangkan dalam qiraah hanya membaca tanpa memahami maksud dari apa yang dibaca.

Makna dari ayat ini mereka yang bertilawah Al Qur’an secara benar adalah dengan ittiba’/mengikutinya. Ibnul Qoyyim Rohimahullahmengatakan setelah memaparkan tilawah ada dua yakni tilawah lafdziyah dan tilawah makna,Intinya tilawah yang hakiki adalah tilawah/membaca makna dari ayat-ayat Allah, ittiba’/mengikutinya, membenarkan semua beritanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, mematuhinya seluruh tuntunannya”.
    Kemudian Beliau Rohimahullahmengatakan ,“Tilawah makna kedudukannya lebih mulia dari pada sekedar tilawah lafdziyah dan orang yang mengerjakannya adalah orang yang dikatakan sebagai ahli Al Qur’an yang teruntuk bagi mereka pujian di dunia dan akhirat.Sesungguhnya mereka itulah yang dikatakan sebagai ahli tilawah dan ittiba’ yang sebenarnya”.

Landasan konsep tilawah dalam Al quran :
Qs Al Baqarah ayat [2] ayat 129
129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Qs Al Baqarah [2] ayat 151
151. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
 
2.  Defenisi Ta`lim
    Ta’lim,secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari ‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Menurut Abdul Fattah Jalal, ta’limmerupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’.
Landasan Konsep At Ta’lim dalam Al Quran
Qs Al-Imran [3] Ayat 164
 
164. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
 
 3. definisi tazkiyah
Secara bahasa,tazkiyah annafsberasal dari dua kata yakni tazkiyahdan nafs.
Tazkiyahberasal dari kata zakka-yuzzaki-tazkiyah yang maknanya sama dengan tathir yang berasal dari kata thahhara-yuthahhiru-tathir[ah] yang berarti pembersihan, penyucian atau pemurnian.   Sedangkan annafs adalah kata yang multimakna (musytarak). Dalam sebagian kamus bahasa Arab kata nafssering diterjemahkan dengan :
- Diri
- Jasad
- Jiwa, ruh atau kalbu.

QS. AN-NISA: 9 - PENDIDIKAN LIFE SKILL

1. Ayat dan Terjemah Beserta Kandungan QS. An-Nisa ayat 9


وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

“Dan hendaklah manusia takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”. (An-Nisa: 9)
 
 2. Pendidikan Life Skill 
 
Pendidikan Life Skill adalah kecakapan hidup yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi problema kehidupan secara wajar, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.
 
Empat pilar pembelajaran Life Skills  menurut Jecques Delor, yaitu :
1.       Learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan)
2.       Learning to do (belajar untuk dapat berbuat/bekerja)
3.       Learning to be (belajar untuk menjadi orang yang berguna)
4.       Learning to live together  (belajar untuk dapat hidup bersama dengan yang lain)
Unsur-unsur pendidikan Life Skills, yaitu :
1.       Terampil mengenal diri (soft skill)
2.       Terampil berpikir rasional (soft skill)
3.       Terampil bermasyarakat (soft skill)
4.       Terampil bekerja (hard skill)
 

QS LUQMAN / 31 AYAT 12-19 - KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

A. Ayat dan Terjemah dari QS. Luqman ayat 12-19
 


وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12)

artinya :

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji

  وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13)

artinya 

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar"

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14)

 artinya :

  Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

  وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15)

 artinya:

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.


يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16

artinya:
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17)

artinya:
  Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18)

  artinya:
  Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19 

  artinya:
 Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.


KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
 Kurikulum pendidikan islam adalah bahan-bahan pendidikan islam berupa kegiatan, pengetahuan, dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan islam.

ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK UTAMA - QS AT TAHRIM/66 AYAT 6

QS AT TAHRIM/66 AYAT 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya :
   “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
 
Ayat diatas menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dirumah. Ini berarti kedua orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya
 
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat At-Tahrim ayat 6
1.       Perintah takwa kepada Allah dan berdakwah
2.       Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka
3.       Pentingnya pendidikan islam sejak dini
4.       Keimanan kepada malaikat
 
 
 
 

PENDIDIKAN KARAKTER



                                           I.            Ayat dan terajmahan surah Al-Isra ayat 23-24

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ  كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً

Artinya : “dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selai Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau  mengatakan kepadanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkan lah kepada keduanya perkataan yang baik.” (23)

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Artinya : “dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah. wahai tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” (24)

            Dalam ayat diatas menyatakan dan menganjurkan kepada kita sebagai anak, untuk berbuat baik kepada kedua orang tua kita. Lalu janganlah sekali kali kita mengucapkan kata “ah” kepada kedua orang tua, karena semakin usia orang tua bertambah, semakin bertambah pula tingkat kesensitifannya dan mudah tersinggung. Sebaiknya kita mengatakan kata kata yang baik dan sopan kepada orang tua. Dan terakhir adalah kewajiban anak terhadap orang tua adalah mendoakannya agar mereka disayangi dan dilindungi oleh Allah.

Pesan-pesan yang Terkandung dalam QS AL ISRA ayat 23-24 

  1.  Mengesakan Allah adalah pesan Tuhan yang paling penting
  2. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu sifat mengesakan Allah
  3. Perintah agar berbakti kepada orang tua, derajatnya sejajardengan perintah mengesakan Allah
  4. Generasi muda dan orang tua sepatutnya membangun hubungan dengan landasan iman
  5. Berbakti kepada orang tua, tidak disyaratkan bahwa orang tua harus muslim
  6. Berbakti kepada orang tua harus dilakukan oleh anak tanpa pelantara
  7. Orang tua harus mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang
  8. Manusia harus menghargai para pendidiknya